Lagi lagi jalan yang biasa saja sebenarnya kalau tidak ugal ugalan mengebut bagai di sirkuit. Di sirkuit gagal menikung paling masuk gravel atau nabrak dinding ban. Di jalan raya gagal nikung yah bisa loncat ke jurang puluhan-ratusan meter.
Tuesday, October 16, 2018
L300 Gagal Nikung Di Sarangan Masuk Jurang
Monday, October 15, 2018
Jalan Sarangan Yang Sering Kecelakaan
Penasaran tentang jalan sarangan yang sering kecelakaan, dilakukan riset ttg lokasi dgn sumber media massa, google maps, google streetview dan google earth.
Dari detik com :
"Semula kendaraan CRV nopol T 1201 EJ yang dikemudikan oleh Rini Puspitawati bergerak dari arah barat ke timur, atau dari arah Sarangan menuju Magetan. Memasuki bawah taman jalan persimpangan antara arah telaga Sarangan - Cemoro Sewu menuju Karanganyar, kendaraan tersebut berjalan lurus tanpa ada pengeriman," kata Kapolsek Plaosan AKP Sukono saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/10/2018).
Akhirnya diketemukan lokasi dan kira2 pergerakan mobilnya(garis merah tebal) :
Dan memang dari elevation profile cukup curam bahkan sampai diperkirakan 36.7% miringnya. Lengkap sudah tikungan S pendek yg tajam dan mendadak curam.
Sebenarnya biasa saja sih medannya, asal hati-hati dan ingat itu jalan umum, kita tidak tahu ada apa dibalik tikungan. Makanya slowdown dan tetap di jalur saat ketemu tikungan, slowdown saat menurun.
Update hari berikutnya L300 masuk jurang juga:
https://beritaberaking.blogspot.com/2018/10/l300-gagal-nikung-di-sarangan-masuk.html
Dari detik com :
"Semula kendaraan CRV nopol T 1201 EJ yang dikemudikan oleh Rini Puspitawati bergerak dari arah barat ke timur, atau dari arah Sarangan menuju Magetan. Memasuki bawah taman jalan persimpangan antara arah telaga Sarangan - Cemoro Sewu menuju Karanganyar, kendaraan tersebut berjalan lurus tanpa ada pengeriman," kata Kapolsek Plaosan AKP Sukono saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/10/2018).
Akhirnya diketemukan lokasi dan kira2 pergerakan mobilnya(garis merah tebal) :
Cukup curam lurr menjelang tikungan kekanan!!!
Dan memang dari elevation profile cukup curam bahkan sampai diperkirakan 36.7% miringnya. Lengkap sudah tikungan S pendek yg tajam dan mendadak curam.
Sebenarnya biasa saja sih medannya, asal hati-hati dan ingat itu jalan umum, kita tidak tahu ada apa dibalik tikungan. Makanya slowdown dan tetap di jalur saat ketemu tikungan, slowdown saat menurun.
Update hari berikutnya L300 masuk jurang juga:
https://beritaberaking.blogspot.com/2018/10/l300-gagal-nikung-di-sarangan-masuk.html
Monday, May 21, 2018
Profile Jalan TKP Kecelakaan Truk Dengan 25 Korban Di Jatisawit Brebes
Innalillahiwainnailaihirojiun telah terjadi kecelakaan maut truk menabrak rumah-rumah, motor-motor, mobil dan segala yang ada di pinggir/jalan raya jatisawit brebes. Turut berduka cita atas meninggalnya 25 korban.
Dari status-status di fb saya mecoba merekonstruksi TKP kecelakaan di jatisawit brebes minggu sore 20 Mei 2018 kemarin.
Nah berikut dugaan rute kecelakaannya, berawal dari flyover kertek dan menabrak banyak korban sepanjang jalan antara Rocket Chicken dan pertigaan jalan salak.
Berikut profil elevasinya :
Mirip antara flyover pasupati diatas jalan dago sampai perempatan Widyatama cikutra :
Dari google nampak bahwa antara flyover kertek dan jatisawit merupakan jalan lurus beton mulus sepanjang 4 km dengan kemiringan 4% atau sekitar 2 derajat !. Jika truk menuruni flyover dengan kecepatan 40-60 km/jam, berapa kecepatan akhirnya saat jarak 3.6 KM? Apakah hal itu yang diperlihatkan video CCTV? Jika kecepatan rata-ratanya 60 km/jam maka jarak 3,62 km hanya ditempuh dalam 3 menit saja! Apa yang sempat terpikir dalam 3 menit sambil diserang kepanikan?
Pertanyaan berikutnya :
1. Truk rem blong? Sempat ngeblong karena kampas rem terlalu panas, atau karena kampas rem buruk, atau bisa jadi masuk angin, atau rem tidak bisa melawan gaya kinetis hasil muatan 38 ton. Polisi sementara ini menyatakan rem tidak blong :
http://jateng.tribunnews.com/2018/05/21/hasil-olah-tkp-kecelakaan-maut-tewaskan-12-orang-di-bumiayu-bukan-karena-truk-rem-blong?page=2
Menguji rem saat kendaraan diam tentu saja beda dengan saat kendaraan melaju(dengan beban, apalagi pada kecepatan menengah/tinggi). Saya pengalaman bolak balik menyetel rem belakang motor, saat disetel rem pakem, tapi saat dipakai rem blong hahahaha. Setelah beberapa experimen(yg diamplas dulu lah, yg di gergaji dulu lah, yg nunggu ngeplak dulu lah) disimpulkan kampas rem KW pasangan bengkel seharga 20 rb adalah barang busuk. Langsung ganti yang ori 70 rb, langsung pakem jet walau kecepatan tinggi.
2. Kenapa tidak memakai engine break?
- Apakah panik karena rem blong terus main mematikan mesin(yang malah bikin tidak ada engine break sama sekali dan tambah blong). Apakah mesin mati karena error?
- apakah pedal/tali gasnya macet jadi gas poll terus dan terus mesin dimatikan?
- apakah terjadi "diesel runaway engine"?
- apakah perseleneng macet stuck di netral?
- apakah ada masalah di kopel/kopling sehingga mesin tidak bisa menahan putaran roda belakang.
Semua masih misteri karena sang sopir masih koma dan keberadaan kernet tidak diketahui. Yang jelas profile jalan lurus menurun 4 KM antara flyover kertek dan jatisawit mungkin berbahaya. Mungkin perlu dibuat chicane :D . Yah jalan lurus dari arah flyover diputus, dibuat jalan lingkar. Dari setelah flyover harus belok kiri melingkar, memaksa kendaraan mengerem dan melambat, kalau gagal melambat maka perjalanan bisa diteruskan terjun ke sawah misalnya atau naik ke jalaur pengaman. Masih banyak tanah kosong, semoga.
Btw, saya pengalaman 2x rem blong dengan mobil. Yang pertama pakai Charade XG, master rem jebol. Mobil susah dihentikan sampai keringat dingin bercucuran dan berhenti 1 meter dari portal otomatis kompleks. Yang kedua pakai Mazda Boomer, terjadi kebocoran di pasangan antara pipa rem dan selang flexibel. Akibatnya minyak rem habis dan rem blong. Pada kejadian ini tidak terjadi panik, bisa tenang shifting gear dan memakai handbrake. Bahkan mobil selanjutnya dibawa ke bdg dari the peak paropong hanya memakai engine break dan hand brake.
Dari status-status di fb saya mecoba merekonstruksi TKP kecelakaan di jatisawit brebes minggu sore 20 Mei 2018 kemarin.
Nah berikut dugaan rute kecelakaannya, berawal dari flyover kertek dan menabrak banyak korban sepanjang jalan antara Rocket Chicken dan pertigaan jalan salak.
Berikut profil elevasinya :
Mirip antara flyover pasupati diatas jalan dago sampai perempatan Widyatama cikutra :
Tapi TKP kemiringannya 2x lebih curam yaitu rata 4 % sementara pasupati-suci hanya 1.9 %.
Pertanyaan berikutnya :
1. Truk rem blong? Sempat ngeblong karena kampas rem terlalu panas, atau karena kampas rem buruk, atau bisa jadi masuk angin, atau rem tidak bisa melawan gaya kinetis hasil muatan 38 ton. Polisi sementara ini menyatakan rem tidak blong :
http://jateng.tribunnews.com/2018/05/21/hasil-olah-tkp-kecelakaan-maut-tewaskan-12-orang-di-bumiayu-bukan-karena-truk-rem-blong?page=2
Menguji rem saat kendaraan diam tentu saja beda dengan saat kendaraan melaju(dengan beban, apalagi pada kecepatan menengah/tinggi). Saya pengalaman bolak balik menyetel rem belakang motor, saat disetel rem pakem, tapi saat dipakai rem blong hahahaha. Setelah beberapa experimen(yg diamplas dulu lah, yg di gergaji dulu lah, yg nunggu ngeplak dulu lah) disimpulkan kampas rem KW pasangan bengkel seharga 20 rb adalah barang busuk. Langsung ganti yang ori 70 rb, langsung pakem jet walau kecepatan tinggi.
2. Kenapa tidak memakai engine break?
- Apakah panik karena rem blong terus main mematikan mesin(yang malah bikin tidak ada engine break sama sekali dan tambah blong). Apakah mesin mati karena error?
- apakah pedal/tali gasnya macet jadi gas poll terus dan terus mesin dimatikan?
- apakah terjadi "diesel runaway engine"?
- apakah perseleneng macet stuck di netral?
- apakah ada masalah di kopel/kopling sehingga mesin tidak bisa menahan putaran roda belakang.
Semua masih misteri karena sang sopir masih koma dan keberadaan kernet tidak diketahui. Yang jelas profile jalan lurus menurun 4 KM antara flyover kertek dan jatisawit mungkin berbahaya. Mungkin perlu dibuat chicane :D . Yah jalan lurus dari arah flyover diputus, dibuat jalan lingkar. Dari setelah flyover harus belok kiri melingkar, memaksa kendaraan mengerem dan melambat, kalau gagal melambat maka perjalanan bisa diteruskan terjun ke sawah misalnya atau naik ke jalaur pengaman. Masih banyak tanah kosong, semoga.
Btw, saya pengalaman 2x rem blong dengan mobil. Yang pertama pakai Charade XG, master rem jebol. Mobil susah dihentikan sampai keringat dingin bercucuran dan berhenti 1 meter dari portal otomatis kompleks. Yang kedua pakai Mazda Boomer, terjadi kebocoran di pasangan antara pipa rem dan selang flexibel. Akibatnya minyak rem habis dan rem blong. Pada kejadian ini tidak terjadi panik, bisa tenang shifting gear dan memakai handbrake. Bahkan mobil selanjutnya dibawa ke bdg dari the peak paropong hanya memakai engine break dan hand brake.
Subscribe to:
Posts (Atom)